Jumat, 17 Agustus 2012

Selamat Merayakan Hari Kemenangan


Selamat Merayakan Hari Kemenangan
Hari kemenangan yang dimaksud di sini adalah dihari seseorang atau suatu bangsa telah menempuh perjuangan yang berat dan panjang, yang tidak mudah dicapai dan banyak sekali godaan, halangan dan rintangan.
Hari kemenangan Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam yang telah menjalani ibadah bulan ramadhan yang sangat berat yang diisi dengan berpuasa, menahan makan minum, hawa nafsu, menjaga lisan dan perbuatan dari hal yang tidak berguna, dan melakukan ibadah lainnya di malam hari dan siang hari.
setelah perjuanangan yang berat dan panjang ini selama sebulan tibalah hari kemenangan idul fitri sehingga akan berbahagialah orang yang telah menempouh perjuanangan tersebut tetapi bagi mereka yang tidak melakukan hal di atas maka idul fitri tiada bermakna sama sekali. alangkah ruginya orang-orang tersebut baik di dunia maupun di akhirat.
Bagi umat Islam yang menjalani Ibadah Bulan Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan saya ucapkan Selamat Merayakan hari Kemenangan Idul Fitri 1433 H dan mohon maaf lahir batin atas segala ucapan dan tindakan 
Hari kemenangan lainnya bila seseorang telah mengalami penderitaan , kesedihan kesengsaraan baik karena sakit, kemelaratan dan cobaan hidu lainnya kemudian dijalani dengan kesabaran dan keihlasan pasti allah memberi kemenangan balasan di dunia ini maupu di akhirat, inama`al `usri yusroo. bahwa bersama kesulitan /penderitaan ada kemudahan /pertolongan. maka bersabarlah dalam menjalani cobaan hidup, bagi mereka yang telah lulus, saya ucapkan : selamat menempuh hari kemenangan
Pada Puasa Ramadhan 1433 H ini, bangsa Indonesia juga mereyakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67 , hari kemenangan atas penjajahan belanda dan Jepang, maka saya ucapkan Selamat Merayakan Hari Kemenangan HUT Kemerdekaan RI ke 67 tahun 2012

Jumat, 10 Agustus 2012

Guru Ngaji YGNI dan Pemuda Pakarti sosialisasi LAZISWAQ YGNI



Guru Ngaji YGNI adalah Guru Ngaji yang tergabung dalam FKGNI (Forum Komunikasi Guru Ngaji Indonesia ) dan Pemuda Pakarti (Pemuda Karang taruna Purwojati ) semua dibawah koordinasi Yayasan Guru Ngaji Indonesia (YGNI). Merupakan organisasi yang aktif dalam pembangunan dan dakwah khususnya dalam dunia pendidikan diniyah dan kepemudaan serta social
Dua lembaga tadi bersinergi untuk mensosialisasi dan mengefektifkan keberadaan badan YGNI terutama : LAZISWAQ YGNI (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf dan Qurban YGNI),  dimana lembaga ini sudah lama berdiri tapi tidak aktif karena kurangnya sosialisasi lembaga,Sebelumnya para Muzaki (orang yang berkewajiban zakat) harus tahu Cara Menghitung Zakat Yang Benar sesuai Syariat Islam

Agar lembaga ini berjalan dengan baik maka lembaga ini harus diketahui keberadaan lembaga tersebut dan kegiatan yang telah dibantunya, agar umat Islam atau  para Aghnia terus mau menyalurkan sebagian harta mereka lewat LAZISWAQ YGNI.
Laziswaq YGNI telah menyalurkan untuk :
  1. Bantuan untuk Pendidikan formal dan non formal(Diniyah Formal dan non formal )
  2. Proses Pendidikan Diniyah diberbagai tempat di Seluruh Indonesia
  3. Bantuan honor guru ngaji diberbagai tempat khususnya di pedesaan.
  4. Faqir miskin
  5. Anak-anak yatim dan Para janda
  6. Pendidikan Remaja dan Kepemudaan
  7. Pendidikan paud dan pemberdayaan perempuan
  8. Pembangunan gedung /Ruang kelas belajar
  9. Taman Bacaan Masyarakat
Mari Bayar zakat , dan beinfaq, Shadaqah, Wakaf dan Qurban agar bersih jiwa dan hata kita dan terhindar dari malapetaka, salurkan sebagian harta anda ke : LAZISWAQ YGNI dengan rekening :
Bila sudah dtransfer dtransfer informasikan kepada kami untuk dilaporkan.
Tersedia wakaf tanah per meter dan wakaf pembagunan ruang kelas perbagian yaitu Wakaf Per meter tanah  : Rp. 215.000 dan wakaf per bagian RKB (ada 500 bagian ) untuk bangunan sebesar  : Rp. 300.000,-
Atau wakafkan Iqro dan Alquran serta buku baik buku bekas dan baru anda karena bagi kami hal itu sangat berguna.

Tiga dari Sepuluh Amal Utama Ramadhan


Tiga dari Sepuluh Amal Utama Ramadhan

Ini adalah sebagian amal utama, yang sudah selayaknya bagi seorang
muslim untuk bersungguh-sungguh mengamalkannya pada malam-malam
yang berkah ini
Ini adalah sebagian amal utama, yang sudah selayaknya bagi seorang
muslim untuk bersungguh-sungguh mengamalkannya pada malam-malam
yang berkah ini. Kita memohon kepada Allah swt agar memberikan
pertolongan kepada kita semua dan juga kepadamu untuk menjalankannya.
Diantara amal-amal utama ini adalah:
1. Shiyam (berpuasa).
2. Qiyam (shalat malam).
3. Shadaqah (sedekah).
4. Qira?atul Qur?an (membaca Al Qur?an).
5. Tetap duduk di masjid (setelah shalat Shubuh) sehingga matahari
terbit.
6. I?tikaf.
7. Umrah di bulan Ramadhan.
8. Berusaha sungguh-sungguh untuk menghidupkan lailatul qadar
dengan beribadah.
9. Memperbanyak dzikir, do?a dan istighfar.
10.Shilatur-rahim (menyambung sanak persaudaraan).
Rasulullah saw bersabda:
Artinya:
Semua amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan
sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman:
kecuali puasa, ia adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya,
sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan
minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan,
sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya, sungguh bau
tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah SWT
daripada minyak misik. (lihat Shahih Bukhari hadits no: 1904, dan lihat
Shahih Muslim hadits no: 163 bab keutamaan puasa dengan sedikit
diringkas).
Rasulullah saw juga bersabda:
Siapa yang berpuasa karena iman dan dalam rangkan mencari pahala di sisi
Allah swt, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (muttafaqun ?alaih).
Tidak diragukan lagi bahwa pahala yang besar ini tidak diberikan kepada
orang yang hanya menahan diri dari lapar dan haus saja, akan tetapi
sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw:
Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta (palsu),
niscaya Alah tidak membutuhkan (menerima) puasanya yang hanya sekedar
meninggalkan makan dan minum saja (HR Bukhari).
Dalam hadits lain Rasulullah saw juga bersabda:
Dan puasa itu adalah perisai, karenanya, jika salah seorang diantara berada
pada hari puasa, maka janganlah berkata atau berbuat kotor (jorok), fasiq
dan bodoh, jika ada seseorang mencelanya atau hendak membunuhnya,
maka katakanlah: ?saya seseorang yang sedang berpuasa?. (muttafaqun
?alaih).
Jabir berkata:
Jika engkau berpuasa, berpuasalah pendengaranmu, matamu, dan lisanmu
dari bohong dan segala yang haram, tinggalkanlah perbuatan menyakiti
tetangga, hendaklah engkau tenang, dan tenteram pada waktu engkau
berpuasa, dan jangan engkau jadikan hari puasamu seperti hari berbukamu.
(lihat: Bughyatul insan fi wazhaifi Ramadhan, karya: Ibnu Rajab Al Hanbali,
Imam As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al Mantsur mengatakan bahwa riwayat ini
dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Al baihaqi dari Jabir bin Abdillah
RadhiyaLlahu ?anhu. (lihat Ad-Durr Al mantsur pada tafsir ayat 187 dari
surat Al Baqarah).
Kedua: Qiyam (Shalat Malam)
Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang melakukan qiyam (shalat malam) di bulan Ramadhan karena
iman dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah swt, maka dosa-dosanya
yang telah lalu diampuni. (muttafaqun ?alaih).
Allah swt berfirman:
Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang
yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.
(QS Al Furqan: 63 ? 64).
Qiyamul-lail adalah kebiasaan nabi saw dan para sahabatnya.
?Aisyah RadhiyaLlahu ?anha berkata:
Janganlah engkau meninggalkan qiyamul-lail, sebab Rasulullah saw tidak
pernah meninggalkannya, dan jika sakit atau berat beliau melakukannya
dengan duduk. (HR Ahmad dan Abu Daud).
Umar bin Al Khaththab RadhiyaLlahu ?ahu melakukan shalat malam
sekehendaknya, sehingga saat sampai pertengahan malam, ia bangunkan
keluarganya untuk shalat, kemudian berkata kepada mereka: shalat ? shalat
? dia membaca firman Allah:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizqi kepadamu. Kami-lah
yang memberi rizqi kepadamu. Dan akibat (penghujung) yang baik adalah
bagi orang yang bertaqwa. (Thaha: 132). Lihat kisah Umar ini di: Ad-Durr Al
Mantsur karya Imam As-Suyuthi, saat menafsirkan ayat 132 dari surat
Thaha, dan ia mengatakan bahwa riwayat ini dikeluarkan oleh: Malik dalam
Al Muwaththa? (Bab Shalatul-lail), dan juga oleh Al Baihaqi).
Ibnu ?Umar membaca ayat ini:
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya? (QS Az-
Zumar: 9).
Ia berkata: ?Itu adalah Utsman bin ?Affan RadhiyaLlahu ?anhu?. Ibnu Abi
Hatim berkata: ?Ibnu Umar mengucapkan demikian karena melihat
banyaknya Amirul Mukminin Utsman bin Affan dalam melakukan shalat
malam dan dalam membaca Al Qur?an di dalamnya, sampai-sampai, bisa
jadi ia membaca seluruh isi Al Qur?an dalam satu raka?at?. (Lihat tafsir Ibnu
Katsir saat menafsirkan ayat 9 dari surat Az-Zumar tersebut.)
Dari ?Alqamah bin Qais, ia berkata: ?Saya mabit bersama Abdullah bin
Mas?ud RadhiyaLlahu ?anhu pada suatu malam, maka ia bangun di awal
malam, lalu bangkit melakukan shalat, ia membaca seperti bacaan imam
masjid dengan tartil dan tidak mengulang-ulang, memperdengarkan
suaranya kepada orang-orang di sekelilingnya, dan tidak mengulang-ulang
suaranya, sehingga tidak tersisa dari kegelapan malam kecuali seperti jarak
antara waktu maghrib dengan waktu habisnya, kemudian ia melakukan
shalat witir?. (Al Haitsami berkata: ?Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani, dalam
Al Mu?jam Al Kabir, dan Rijal-nya Rijal Shahih?.)
Dalam hadits Saib bin Zaid, ia berkata: ?Dulu seorang Qari (imam) membaca
sekitar seratusan ayat, sampai-sampai kita berpegangan dengan tongkat
karena lamanya berdiri?, ia berkata: ?Dan mereka tidak bubaran dari shalat
kecuali saat (menjelang) fajar?.
Tanbih: Selayaknya bagimu wahai saudaraku yang beragama Islam untuk
menyempurnakan shalat tarawihmu bersama imam, sehingga engkau ditulis
sebagai orang-orang yang qaaimiin, sebab Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang melakukan shalat malam bersama imam, sehingga imam itu
selesai, maka ia dicatat sebagai orang yang melakukan qiyamul-lail
sepanjang malam. (HR Ahmad dan pemilik 4 kitab As-Sunan).
Ketiga: Shadaqah
Rasulullah saw adalah manusia yang paling derma dengan kebaikan, dan
terlebih lagi pada bulan Ramadhan saat bertemu malaikat Jibril ??alaihissalam-
dan beliau bertemu malaikat Jibril ??alaihis-salam- setiap tahun pada
bulan Ramadhan sehingga bulan itu berlalu, lalu Rasulullah saw memaparkan
kepada Jibril ??alaihis-salam- Al Qur?an, maka jika Rasulullah saw bertemu
malaikat Jibril ??alaihis-salam- lebih derma dengan kebaikan dari pada angin
yang dilepaskan. (muttafaqun ?alaih).
Rasulullah saw bersabda:
Shadaqah yang paling mulia adalah shadaqah pada bulan Ramadhan (HR At-
Tirmidzi dari Anas, Al Baihaqi dalam Syu?abul Iman, dan Al Khathib Al
Baghdadi dalam Tarikh Baghdad, demikianlah ucapan Al Manawi dalam al
faidhul Qadiir syarh Jami? Ash-Shaghir).
Zaid bin Aslam meriwayatkan dari bapaknya, ia berkata: ?Saya mendengar
Umar bin Al Khaththab RadhiyaLlahu ?anhu- berkata: ?Rasulullah saw
memerintahkan agar kita bershadaqah, dan hal itu bertepatan dengan harta
milikku (pas lagi ada), maka saya berkata: ?Hari ini saya akan mampu
mengalahkan Abu Bakar yang sebelumnya belum pernah saya kalahkan?.
Umar berkata: ?Maka saya datang dengan membawa separoh hartaku?.
Umar berkata: ?Maka Rasulullah saw berkata kepadaku: ?Apa yang engkau
sisakan untuk keluargamu??. Umar berkata: ?Maka saya menjawab: ?Seperti
yang saya bawa?. Dan datanglah Abu Bakar dengan seluruh yang
dimilikinya, maka Rasulullah saw bersabda: ?Apa yang engkau sisakan untuk
keluargamu??. Abu Bakar menjawab: ?Saya sisakan untuk mereka Allah dan
Rasul-Nya?. Umar berkata: ?Maka saya berkata: ?Saya tidak akan bisa
mengalahkanmu dengan sesuatupun selamanya?. (HR Abu Daud dan At-
Tirmidzi).
Versi Cetak | Kirim ke rekan Copyright © 1999-2005 DPP PK Sejahtera |
Redaksi | Info Iklan | DonasiWeb

Orang Puasa Selalu Membuat Sejarah


Orang Puasa Selalu Membuat Sejarah
Oleh: Dr Hidayat Nur Wahid
Presiden Partai Keadilan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.(QS.Al-
Baqarah: 183).* Puasa mengajarkan kepada kita bahwa kita adalah mahluk
sejarah yang berperan aktif dalam pembentukan sejarah kehidupan manusia.
Manusia bukanlah sosok yang tiba-tiba datang dari langit yang kemudian
datang ke bumi atau sosok yang datang dari suatu tempat yang tidak
diketahui latar belakangnya sehingga kita tak perlu peduli tentang apa yang
akan diperbuatnya dimasa mendatang, dan bukan pula sosok yang kemudian
tanpa jati diri dan dicitrakan dengan mengidentikkan umat Islam adalah
teroris sebagaimana yang dituduhkan saat ini. Semua tuduhan negatif itu
mungkin bisa terjadi kalau umat Islam itu tidak memiliki latar belakang
sejarah yang jelas. Umat Islam adalah ummat yang memiliki jati diri dan
sejarah yang jelas. Makanya seseorang itu tidak bisa dikaitkan secara
langsung dengan Islam seandainya prilakunya sangat jauh atau tidak sesuai
dengan prilaku standar sejarah umat Islam dimasa lalu. Dalam QS Al
Baqarah ayat 183-184 Allah SWT berfirman bahwa pewajiban adanya puasa
di bulan Ramadhan ini adalah kewajiban yang telah terjadi sebelum anda.
Anda bisa bermakna dua, pertama anda bermakna masyarakat Rasulullah
SAW yang dahulu mendapatkan wahyu Allah SWT saat itu, dan karenanya
bermakna umat-umat beragama sebelum datangnya Islam, ada agama
Yahudi, ada agama Nasrani, yakni agama Yahudi dan Nasrani yang benar
yang mengenal pensyariatan puasa, meskipun bentuknya berbeda dengan
pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan. Tapi secara prinsip syariat puasa telah
diperintahkan oleh Allah SWT. Ini juga yang mengkaitkan bahwa
sesungguhnya agama Islam bukanlah agama yang ingin tampil asal beda,
tapi agama Islam adalah agama yang siap melanjutkan hal-hal yang positif
yang ada pada ajaran-ajaran agama Samawi yang sebelumnya ada.
Karenanya Islam juga melanjutkan agenda Allah yang besar seperti prinsip
tauhid (keesaan Allah). Karenanya Islam juga mengakui ajaran kenabian
seperti dalam ajaran agama samawi lainnya. Islam juga mengakui adanya
ajaran kitab suci, Islam juga mengajarkan tentang pentingnya ahlaq, dll.
Yang jelas Islam ini bukanlah agama jadi-jadian yang tidak jelas jati diri dan
latar belakang sejarahnya. Atau agama yang asal beda. Tapi Islam adalah
agam yang melanjutkan ajaran-ajaran yang positif yang telah dibawa oleh
agama samawi sebelum Islam, yang termasuk didalamnya adalah ibadah
saum di bulan Ramadhan. Jadi jika minqoblikum disini diartikan sebagai
umat nabi Muhammad, maka ummat nabi Muhammad (umat Islam) ini
adalah yang melanjutkan peran sejarah yang dahulu pernah dilakukan oleh
umat sebelum Islam dengan adanya perbaikan-perbaikan karena sudah
adanya perubahan-perubahan dari agam tauhid yang dahulu dibawa oleh
nabi Ibrahim AS, Musa AS dan Isa AS. Al Qur?an menyebutkan bahwa nabi
Ibrahim itu bukanlah seorang yang beragam Yahudi, beragam Nasrani bukan
pula orang yang musyrik tapi dia adalah seorang muslim yang muslim, yang
hanif, yang lurus. Begitu juga dengan nabi Musa AS dan nabi Isa AS.
Minkoblikum juga bisa berarti kita sekarang ini, saya dan anda semuanya.
Kita telah diwajibkan Allah berpuasa sebagaimana generasi-generasi sebelum
kita. Ayah kita, kakek kita, buyut kita dan seterusnya. Maknanya adalah
bahwa dinamika tradisi berpuasa melanjutkan peran sejarah itu telah
dilakukan oleh merek-mereka yang hidup sebelum kita sampai kepada nabi
Muhammad SAW. Apakah yang mereka lakukan? Dalam konteks perjalanan
sejarah mereka tidak pernah menjadikan puasa ini sebagai bulan untuk
bermalas-malasan. Sebab sejarah tidak bisa dibuat dengan bermalasmalasan.
Kalaupun ada adalah sejarah kaum pemalas. Tidak ada penemuanpenemuan,
tidak akan ada produk-produk, tidak ada bisnis yang unggul yang
muncul dari para pemalas. Kita semua akan sukses bisnis, sukses kerja
karena oleh mereka yang menghargai waktu, menghargai profesionalitas,
menghargai jati diri, mereka yang bekerja secara efektif dan efesien dan dia
memahami bahwa dia bisa menymbangkan dan menghasilkan sesuatu.
Itulah karakter yang dilakukan oleh orang-orang yang berpuasa dan bisa
membentuk sejarah. Kemalasan bukanlah karakter yang dimiliki oleh
generasi Rasulullah dan para sahabat yang telah berhasil menorah sejarah
yang gilang-gemilang. Puasa Rasulullah dan para sahabat adalah puasa yang
senantiasa diisi oleh pelaksanaan amal soleh yang berlipat ganda. Rasulullah
dikenal sebagai tokoh yang serba positif, serba simpatik, serba proaktif
kepada hal-hal yang membawa kepada kebaikan dan berusaha kuat
menghalau segala kenegatifan. Hal ini bisa terlihat dari kesigapan Rasulullah
dalam menghadapi rongrongan kafir Quraisy yang terkenal dengan perang
Badar. Dalam perang Badr ini terdapat dua peristiwa penting, pertama
terjadinya Alfurkon yakni membedakan mana orang yang komitmen dengan
kebenaran dan mana orang masih komitmen dengan kedzaliman. Dalam
jihad di Badr terlihat jelas mana orang yang komitmen kepada Islam dan
mana orang yang memusuhi Islam termasuk kaum munafik yang menjadi
musuh dalam selimut. Yang terpenting dari Peristiwa Badr ini memunculkan
sebuah ungkapan yang dalam ilmu hadist masih dipertanyakan
keabsahannya, sekalipun dalam tingkat makna tidak salah. ?Kita baru saja
pulang dari jihad kecil (perang Badr) menuju jihad yang paling besar yakni
jihad melawan hawa nafsu?. Tidak mungkin ungkapan ini muncul dari para
pemalas, karena pemalas mendewakan hawa nafsunya. Puasa bukanlah
hanya sekedar memindahkan waktu makan saja, atau bukan juga kegitan
rutinitas tahunan, tapi puasa ini diharapkan bisa memunculkan kesadaran
zati diri bahwa masing-masing diri kita bisa membuat sejarah baru. Makanya
ketika seseorang telah benar-benar mampu melawan hawa nafsunya maka ia
akan mampu meninggalkan kemalasan, dan menghilangkan sifat rakus
dalam dirinya dan mampu meninggalkan sifat korupsi, kolusi dan nepotisme
yang membuat negeri ini semakin carut-marut. Maka ketika semua sifat
negatif bisa dihilangkan dengan mengendalikan hawa nafsunya maka pada
hakekatnya dia sedang membangun fondasi yang kokoh untuk membuat
babak sejarah baru peradaban manusia. Makanya ketika seseorang sedang
melakukan puasa di bulan Ramadhan ini berarti dia sedang melakukan jihad
besar yakni sedang melawan hawa nafsunya. Jangan sampai kata jihad ini
diidentikkan dengan sesuatu yang menyeramkan saja. Yang berkembang
sekarang seolah-olah jihad itu identik dengan pedang yang terhunus yang
menyeramkan. Kita sebagai mahluk sejarah dimulai oleh ucapan Rasulullah
dengan ungkapan kita sesungguhnya sedang melakukan jihad yang akbar
yakni memerangi hawa nafsu. Makanya orang yang sedang berpuasa pada
hakekatnya sedang menyambungkan hubungan dengan dzat Yang Maha
Agung, Maha Kaya, Maha Sempurna, dan begitu juga ketika seseorang
sedang mengumbar hawa nafsunya pada hakekatnya dia sedang
menyambungkan hubungan dengan Syaithan yang serba rendah, serba
lemah dan serba hina dina. Inilah dua kondisi hubungan yang kontradiktif
dan membawa kepada dua konsekuwensi yang berbeda. Orang yang
berhubungan dengan yang baik dia akan kecipratan kebaikan dan orang
yang berhubungan dengan orang yang jelek dia juga akan kecipratan
kejelekannya. Bila jihad besar melawan hawa nafsu ini bisa dilakukan maka
insya Allah akan terbentuklah sejarah peradaban baru membentuk
masyarakat madani yang diidam-idamkan.. Kedua, kesadaran untuk
membuat sejarah peradaban baru ini juga akan muncul selain dengan
jihadun nafs adalah melalui seperti dalam teologi tugas kemanusiaan.
menyimpulkan bahwa sesungguhnya tugas utama manusia itu ada tiga,
pertama merealisasikan ubudiyah kepada Allah SWT sehingga hubungan kita
sangat dekat dan menjauhi dari godaan syaithan, kedua memakmurkan
kehidupan (imaroh), ketiga memunculkan regenerasi bagi umat yang baru
(khilafah fil ardi). Pemahaman sejarah seperti ini akan membawa kita pada
kesadaran bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah akan sangat
bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Apa yang kita produk pada hari
ini seharusnya sesuatu yang akan berdampak positif bagi generasi
mendatang, Kalau dahulu Rasulullah SAW dengan aktifitas berislamnya telah
mampu memunculkan sebuah karsa dan karya yang luar biasa hebat, ketika
beliau telah mampu membebaskan Ka?bah dari belenggu dan lingkaranlingkaran
berhala yang sangat banyak dan terjadi pada bulan Ramadhan
pula, sehingga saat kita semua shalat menghadap kiblat/ka?bah yang telah
terbebas dari patung itu, sesungguhnya Rasulullah SAW telah mengajarkan
kepada kita bahwa prilaku pada suatu bangsa atau suatu masa itu akan
berdampak kepada generasi berikutnya. Kita bisa membayangkan kalau
Rasul gagal membebaskan Ka?bah dari berhala-berhala itu, bagaimana kita
bisa menimbulkan ketauhidan yang benar kalau shalat saja kita menghadap
kepada kiblat yang dipenuhi kemusrikan. Setelah berhasil membersihkan
ka?bah dari berhala, Rasul kemudian tidak merubahnya dari bentuk yang
berkaitan dengan kehidupan sosial pada masa itu, kemudian ia berkata
kepada Aisyah : Kalaulah bangsamu bukan bangsa yang terlepas dari
hubungan kejahiliyahan maka Ka?bah ini pasti akan aku rubah secara total
dan akan aku kembalikan kepada aslinya seperti saat pertama dibangun oleh
nabi Ibrahim AS. Hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW karena
mempertimbangkan sosiologi masyarakat Mekkah saat itu. Karenanya dalam
upaya memunculkan sejarah baru memahami sosiologi masyarakat kita
adalah merupakan sebuah hal yang niscaya. Kita tidak bisa membayangkan
apabila kita berusaha memunculkan sejarah baru dalam kehidupan ini, ingin
memakmurkan dunia ini, kemudian kita melepaskan diri dari faktor sosial
kita, itu merupakan hal yang tidak mungkin. Upaya kita untuk menyadari
bahwa kita punya tugas sejarah bisa dilakukan melalui peran individual kita
dengan memunculkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan, dan
bermanfaat bagi generasi mendatang. Dan itu semua adalah faktor sosial.
Makanya kita khawatir diera reformasi ini, yang sebagian pejabatnya
mengatakan tak usah pusing-pusing lah tambah utang saja dan ngutang
terus, kan yang bayar nanti bukan kita tapi adalah generasi mendatang.
Itulah pikiran destruktif yang bisa membebani dan menghancurkan generasi
mendatang. Seharusnya negara ini yang kaya raya ini harus makmur bukan
malahan seperti tikus yang mati di lumbung padi. Seharusnya kita berpikir
seperti negara Sudan, meskipun negaranya diembargo, tapi dia mampu
bangkit dan hidup mandiri dan rakyatnya lebih sejahtera. Puasa adalah
traning langsung dari Allah SWT untuk mempersiapkan orang-orang yang
akan membuat sejarah baru kehidupan. Berulang kali kita melakukan saum
Ramadhan, maka mudah-mudahan pada tahun ini kita bisa memaksimalkan
peran sejarah kita. [Dar] Versi Cetak | Kirim ke rekan Copyright © 1999-
2005 DPP PK Sejahtera | Redaksi | Info Iklan | DonasiWeb

Sabtu, 04 Agustus 2012

LAZISWAQ YGNI : Mari Kita Berinfaq dan Bershodaqah


LAZISWAQ YGNI
LAZISWAQ YGNI adalah Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh dan Wakaf serta Qurban Yayasan Guru Ngaji Indonesia (YGNI) yang sudah berdiri sejak 2005 yang lalu.
LAZISWA YGNI telah menerima dan menyalurkan Zakat,,infaq, Shodaqah, Wakaf dan hewan Qurban kepada yang berhak menerima. diantara diberikan untuk :
  1. Faqir Miskin
  2. anak - anak yatim
  3. Dhuafa lainnya
  4. Lembaga Pendidikan Diniyah baik formal maupun non formal yang sedang dijalankan oleh YGNI maupun ke masyarakat
  5. sosial (kepemudaan dan perempuan)
  6. Keberlangsungan Lembaga Pendidikan Gratis Kami
Penerimaan :
  • Baru-baru ini LAZISWAQ YGNI telah menenerima wakaf 2 bidang tanah di Bogor untuk dibangun Lembaga Pendidikan seluas : 1000 m2
  • di Purwojati Banyumas luas lahan : 1500 m2
PERMOHONAN
Kepada YTH :
  1. PARA AGHNIA (ORANG YANG MAMPU)
  2. USAHAWAN
  3. MUSLIMIN DAN MUSLIMAT
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Melalui Tulisan ini kami mohon bantuan dalam bentuk Zakat , Infaq, Shadaqah, Wakaf dan Hewan Qurban untuk disalurkan yang berhak seperti yang tercantum diatas. salurkan bantuan anda ke nomor rekening :
  1. Rek. YGNI Banyumas : Bank BPD Jateng : 3-003-119121 a/n.YGNI Banyumas
  2. Rek. YGNI Pusat :
  3. Hub. Kontak kami
Bentuk wakaf  :
  • bisa per meter tanah dan per bagian untuk bangunan gedung sekolah diniyah. Yaitu Wakaf Per meter : Rp. 215.000 dan wakaf per bagian (ada 500 bagian ) untuk bangunan sebesar  : Rp. 300.000,-
  • Wakaf Buku (baru maupun bekas ) dan Alquran
  • Wakaf peralatan kantor Komputer baru maupun bekas
  • Wakaf Fungsi dan kegunaan lainnya
Mari kita ber infaq dan bershodaqoh untuk kepedulian lingkungan karena masih banyak dhuafa yang perlu untuk dibantu, Sebelumnya para Muzaki (orang yang berkewajiban zakat) harus tahu Cara Menghitung Zakat Yang Benar sesuai Syariat Islam

Shodaqoh berfungsi melipat gandakan harta kita bukan mengurangi dan untuk perlindungan dari marabahaya dan api neraka
Atas bantuan yang diberikan dari para dermawan kami ucapkan : JAZAKALLAH KHOIRON KATSIROO, BAROKALLAH FIIH
SEMOGA HARTA ANDA BERLIMPAH , ANDA DAN ORANG YANG DISAYANGI SELALU MENDAPAT KEIMANAN, KEAMANAN, BAROKAH DAN KESELAMATAN DUNIA DAN AKHIRAT AMIN YA ROBAL `ALAMIIN
Horma kami
Pengurus LAZISWAQ YGNI